JAKARTA, HARIANAKSARA.NET – Sebagai bentuk apresiasi kepada penggerak swadaya masyarakat baik pemerintah kota maupun daerah yang berkontribusi nyata terhadap pembangunan masyarakat Indonesia, Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi, Kementrian Desa Tertinggal menggelar Dialog Interaktif Hari Keswadayaan Masyarakat. Bertempat di Oproom Gedung Utama Lantai 1 Kemendesa, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Agustus 2023.

Acara diawali dengan penyampaian kegiatan oleh Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dihadiri langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, memberikan sambutan sekaligus menandai Hari Keswadayaan Masyarakat dengan Pemukulan Gong dilanjutkan dengan Dialog Interaktif dengan tema “Keswadayaan Masyarakat untuk Kemandirian Desa” menghadirkan beberapa pembicara seperti Sugito, S.Sos., M.H selaku Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Dr. Mufarrihul Hazin, S.Pd.I., M.Pd selaku Kepala Pusat Studi Pengembangan Pedesaan, Kawasan dan Energi Terbarukan LPPM Universitas Negeri Surabaya, Tajudin Arifin selaku Kepala Desa Purwabatti, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, dan Dr. Triana Ermawati, S.Sos., M.Si selaku Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya pada Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dimoderatori oleh Ir. Rr. Arsyah Gamawati, M.M selaku Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Utama, dilanjutkan dengan Launching Pemilihan Penggerak Swadaya Masyarakat Teladan Tahun 2023 oleh Dr. Kartini Sembel, S.H., M.Si selaku Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional.

Peserta Peringatan Hari Keswadayaan Masyarakat dihadiri secara Offline dan online oleh Instansi Pengguna JF Penggerak Swadaya Masyarakat Pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah diantaranya Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Agama, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Keamanan Laut, Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk, Provinsi DKI Jakarta, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Provinsi Jawa Barat.

Acara ini mengambil tema “Keswadayaan Masyarakat Untuk Kemandirian Desa”.

Dalam sambutannya Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengatakan
Sangat tepat hari ini kita mengadakan Dialog Interaktif Hari Keswadayaan Masyarakat dengan tema Keswadayaan Masyarakat Untuk Kemandirian Desa.

Yang menarik menurutnya semua itu dilakukan tanpa adanya harapan apapun dari kegiatan itu, karena semuanya bicara lingkungan termarginal yang intinya adalah bagaimana para warga ini mengalami peningkatan Sumber Daya Manusia.

“Semangat itu yang kita bawa pada pagi hari ini, meskipun pembinaan terhadap desa berada dibawah beberapa kementerian dan lembaga terkait, “ucapnya.

Lebih lanjut, Abdul Halim menjelaskan bahwa keberadaan dari swadaya masyarakat tidak lain adalah percepatan peningkatan pengabdian kepada masyarakat, percepatan sumber daya manusia. Itu adalah titik temu dari persaingan kelas.
Karena orang kadang memisahkan antara kelas bawah, kelas menengah dan kelas atas. Penggerak swadaya masyarakat itu intinya adalah pertemuan antara kelas atas dan kelas bawah.

“Disinilah dituntut adanya kearifan – kearifan yang harus dipertahankan dan dikembangkan. Intinya semangat Keswadayaan masyarakat itu adalah membangun pola hubungan antara kelas – kelas yang di kotak – kotakan oleh teori – teori sosiologi yang tidak perlu ada. Oleh karena itu dijembatani oleh para kelas yang memiliki komitmen dan kepedulian, dimana teori itu harus kita bawa sebagai semangat inti dari swadaya masyarakat untuk percepatan SDM warga masyarakat kita menuju kemandirian masyarakat desa, “ujarnya.

Abdul Halim menyebutkan,
Berkenaan dengan hari Keswadayaan masyarakat yang pertama ini, saya ingin mencanangkan Panca Aksi PSM. yaitu :

  1. Masuk dan aktif kepada forum penggerak Keswadayaan masyarakat nusantara
  2. Tingkatkan literasi warga dalam satgas percepatan pembangunan dan SDM kedepannya, dengan harapan agar dengan hadirnya dana desa, hadirnya kebijakan – kebijakan yang pro rakyat, Mazhab pembangunan pada level desa, dengan percepatan mikro akan menjadi manfaat pembangunan yang sangat efektif yang harus dilakukan oleh siapapun penguasa dinegeri ini, dengan demikian maka proses pembangunan yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi membangun dari pinggiran akan terus berjalan sampai kapanpun juga.
  3. Bergotong royong untuk membuka peluang ruang kerja baru.
  4. Fokus gerakan solidaritas warga untuk mengurangi kemiskinan,
    Dan yang berikut adalah yaitu,
  5. Bersama – sama menjaga kerukunan warga, apalagi ditahun politik saat ini, kecenderungan terjadinya konstelasi politik pasti ada, namun saya yakin warga masyarakat kita sudah semakin dewasa, oleh demikian bersama – sama menjaga kerukunan warga harus tetap kita gelorakan, “tutup Abdul Halim yang langsung dilanjutkan dengan pemukulan gong, didampingi pejabat terkait, sebagai tanda resmi acara ini dibuka. (HSN) 

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *