JAKARTA, HARIANAKSARA.NET – Rhoma Irama, legenda musik dangdut Indonesia, menjadi sorotan utama dalam “Dialog Publik, Pagelaran Musik, dan Film Moderasi Beragama” di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, yang diadakan oleh Balitbang Diklat Kementerian Agama RI pada Jumat, 5 Januari 2024.
Pada pagelaran tersebut, Rhoma Irama menyatakan tekadnya untuk menjadikan musik sebagai media edukasi, berdakwah, dan alat untuk mempersatukan bangsa. Sejak mendeklarasikan Soneta sebagai “the voice of muslim” pada 13 Oktober 1973, Rhoma Irama terus berjuang untuk mengaktualisasikan perannya sebagai pembawa pesan moderasi beragama.
Bakat muda seperti Donny Evans, juara 1 lomba musik moderasi beragama, Siska Septiani, juara 1 Forsa Idol tingkat nasional, dan Ayuning Niwang Nastiti, kontestan KDI 2018, turut memberikan warna pada acara tersebut. Mereka membuktikan bahwa musik bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana efektif untuk menyuarakan pesan moderasi beragama.
Menurut Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama RI, Suyitno, musik dipilih sebagai instrumen penguatan moderasi beragama karena sifatnya yang universal, mampu menyentuh hati lintas agama, suku, dan bangsa.
Rhoma Irama juga membagikan pengalaman inspiratif seorang dosen di Surabaya yang hidupnya terinspirasi oleh lirik-lirik lagunya. Dia menegaskan bahwa musik memiliki daya konkrit untuk membentuk karakter seseorang.
Puncak acara mencapai klimaks ketika Suyitno tampil duet bersama Ayuning Niwang Nastiti, menyanyikan lagu Rhoma Irama. Suasana hall B JCC Senayan yang dipadati ratusan pengunjung semakin meriah.
Dengan penampilan tak terlupakan, Rhoma Irama menutup acara dengan membawakan beberapa lagu, mengukuhkan peran musik sebagai agen perubahan positif dalam masyarakat. Dialog Publik, Pagelaran Musik, dan Film Moderasi Beragama tidak hanya menjadi panggung bagi bakat-bakat muda Indonesia, tetapi juga memperkuat nilai-nilai moderasi beragama.