Palembang (Balitbang Diklat), HARIANAKSARA.NET – Palembang, dengan kekhasan budaya dan sejarahnya, menghadirkan berbagai potensi luar biasa yang mampu menciptakan ekonomi global di tanah Sriwijaya. Kesempurnaan ini menjadi sorotan dalam kegiatan Moderasi Beragama Goes to Campus yang digelar di Universitas Sriwijaya (Unsri) sebagai langkah untuk menggali lebih dalam kearifan lokal dan menghubungkannya dengan perekonomian yang lebih luas.
Suyitno, Kepala Badan Litbang dan Diklat, menjelaskan bahwa Sumatra Selatan (Sumsel), terutama Palembang, memiliki warisan kultural yang luar biasa. “Kekuasaan dahulu kerajaan Sriwijaya yang membentang hingga ke Madagaskar menggambarkan inklusivisme yang tumbuh di sini,” ujarnya saat menjelaskan alasan pemilihan Unsri sebagai lokasi program ini.
Palembang, dengan keberagaman suku dan bahasa yang luar biasa, menjadi simbol kehidupan yang harmonis. Hampir setiap elemen keberagaman suku, bangsa, bahasa, dan budaya hadir di sini, menciptakan sebuah ekosistem yang unik. Dalam konteks ini, budaya memainkan peran yang sangat penting.
Menurut Suyitno, ekonomi lokal memiliki peran krusial dalam mengembangkan suatu budaya. “Salah satu sistem budaya yang krusial adalah ekonomi. Kita melihat contohnya dalam pempek Palembang yang menjadi investasi ekonomi dunia,” jelasnya.
Pempek, sebagai kearifan lokal, bukan hanya memperkaya kekayaan kuliner Indonesia tetapi juga membuka peluang internasional. Melalui program seperti Moderasi Beragama Goes to Campus, kearifan lokal dan perekonomian dapat dihubungkan dengan lebih baik. “Dari lokal hingga global, produk lokal seperti pempek bisa menjadi daya tarik internasional,” tambahnya.
Dalam konteks ini, instrumen moderasi beragama menjadi penting. Dalam ekosistem moderasi beragama, aspek ekonomi menjadi fokus utama. “Kita bisa mengangkat potensi lokal terutama dalam konteks ekonomi dan zakat sebagai sebuah upaya pemberdayaan ekonomi,” tegasnya.
Dekan FISIP Universitas Sriwijaya, AlFitri, mengapresiasi langkah Badan Litbang dan Diklat Kemenag dalam menghadirkan program Moderasi Beragama Goes to Campus di Unsri. “Kami bangga menjadi kampus pertama di luar Jawa yang menjadi tujuan program ini. Moderasi beragama memberikan kontribusi besar dalam memperkuat keragaman dalam harmoni,” ungkapnya.
Acara ini juga menjadi ajang kolaborasi antar lembaga dan instansi, seperti Baznas yang mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. Kerja sama ini diharapkan dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat, terutama dalam mengembangkan potensi ekonomi dan kearifan lokal yang ada di Palembang