Jakarta, HARIANAKSARA.NET – “Innalilahi wainna ilaihirajiun, kami atas nama direksi, komisaris dan seluruh karyawan Bio Farma Group menyampaikan duka yang mendalam dan sedalam-dalamnya. Kami selama berhubungan dengan Pak Tanri selaku Komisaris Utama dari Bio Farma Group, Pak Tanri adalah orang yang sangat semangat,” ujar Dirut PT Bio Farma Shadiq Akasyah dalam sambutannya di hadapan para pelayat dan keluarga besar Tanri Abeng di pemakaman keluarga, kompleks Tanri Abeng University.
Shadiq menyebut bahwa terakhir kali berkomunikasi dengan Tanri Abeng sekitar 1,5 bulan yang lalu sebelum kondisi kesehatannya menurun. Pada saat itu, pihaknya sangat menjaga agar Komisaris Utamanya bisa fokus pada perbaikan kondisi kesehatan.
Secara pribadi, Shadiq mengaku sering berkomunikasi dengan Tanri Abeng dan sangat mengagumi sosok luar biasa tersebut. Menurutnya, Tanri Abeng merupakan pemimpin yang memiliki pikiran modern, meskipun usianya telah lebih dari 80 tahun. “Walaupun usianya sudah di atas 80 tahun, beliau seperti orang tua saya sendiri. Pola pikirnya bukanlah pola pikir orang yang lama, sangat modern, sehingga beliau selalu memacu kami, mengawasi kami secara detail, baik itu pekerjaan sehari-hari, manajerial, maupun strategis,” jelasnya.
Shadiq juga menambahkan bahwa Tanri Abeng adalah orang yang baik dan bijaksana, tidak pernah mengeluarkan nada keras meskipun ada kesalahan. “Inilah salah satu kebijaksanaan yang selalu beliau sampaikan, manajemen tadi tidak ada salahnya, jangan pernah merasa cukup kalau kita sudah punya musuh satu. Jangan pernah ada musuh satu pun. Itulah kebaikan yang diajarkan oleh beliau,” imbuhnya.
Di akhir sambutannya, Dirut Bio Farma berharap agar almarhum Tanri Abeng memaafkan segala kesalahan dan mendoakan agar ditempatkan di sisi terbaik Allah SWT. “Kami juga mohon maaf apabila selama ini hubungan dengan Pak Tanri Abeng, baik dalam pekerjaan maupun kegiatan sehari-hari, kami juga sering melakukan kesalahan, dan beliau tidak ada salahnya di mata kami. Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, diterima amal ibadahnya, dan selalu diampuni segala kesalahannya,” tutupnya.
Tanri Abeng, mantan Menteri BUMN era Presiden Soeharto dan BJ Habibie, meninggal dunia pada Minggu (23/6) dini hari pukul 02.35 WIB di RS Medistra Jakarta. Sebelum dimakamkan, jenazah Tanri Abeng disemayamkan di rumah duka di kawasan Simprug Golf XVIII, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, hingga akhirnya dimakamkan tepat di samping pusara istrinya, Farida Nasution, di pemakaman keluarga, kompleks Tanri Abeng University.