Jakarta, HARIANAKSARA.NET – Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) bersama The International Institute for Democracy and Electoral Assistance (The International IDEA) mengadakan Diskusi Publik bertema “SIREKAP di Pemilu 2024: Evaluasi dan Rekomendasi untuk Pilkada Serentak 2024”. Acara ini berlangsung di Hotel Ashley Wahid Hasyim, Jakarta, pada Sabtu, 6 Juli 2024.
Diskusi ini menghadirkan sejumlah narasumber penting, di antaranya: Dr. H. Ahmad Doli Kurnia Tandjung, S.Si., M.T (Ketua Komisi II DPR RI), Hadar Nafis Gumay (Direktur Netgrit) dan Reza Lesmana (Ahli IT dan Jaga Suara 2024).
Para narasumber memaparkan tujuan penggunaan teknologi rekapitulasi elektronik (SIREKAP) untuk pemilu di Indonesia. Mereka menekankan pentingnya SIREKAP dalam:
- Meminimalisir kesalahan penghitungan yang disengaja maupun tidak disengaja yang dapat berujung pada kecurangan pemilu.
- Mempercepat proses rekapitulasi hasil pemilu.
- Meningkatkan efisiensi administrasi proses rekapitulasi.
- Meningkatkan transparansi dan publikasi hasil pemilu.
Namun, SIREKAP juga menghadapi sejumlah permasalahan di Pemilu 2024, seperti:
- Kesulitan KPPS dalam membuka aplikasi SIREKAP di telepon genggam dan mengirim data hasil foto formulir C dari TPS.
- Kesalahan dalam pembacaan atau pemindaian data angka-angka perolehan suara yang menyebabkan kontroversi dan dugaan penggelembungan suara.
- Lambannya publikasi data formulir C di situs publik hingga enam hari setelah pengumuman hasil pleno rekapitulasi suara nasional, dengan hanya 648.974 formulir C yang dipublikasikan dari pemilu presiden.
- Masalah utama yang dihadapi adalah sistem pengiriman, penyimpanan, dan publikasi data. Meski demikian, SIREKAP tetap disarankan untuk digunakan dalam Pilkada 2024 dengan perbaikan dan persiapan yang matang.
Rekomendasi Penggunaan SIREKAP
Beberapa rekomendasi yang disampaikan dalam diskusi ini antara lain:
- Pengiriman dan Penyimpanan Data: Server harus mengirim data formulir C1 secara cepat dan akurat dengan verifikasi oleh tim khusus.
- Publikasi Data: Data publik harus segera dipublikasikan dengan verifikasi agar publik dapat mengakses informasi secara real-time.
- Perbaikan Sistem: KPPS harus dapat memperbaiki dan mengirim ulang formulir C1 yang bermasalah dengan cepat dan efisien.
- Persiapan dan Uji Coba SIREKAP
Untuk memastikan kesiapan SIREKAP, berbagai jenis tes dilakukan, antara lain:
User Acceptance Test: Menguji apakah spesifikasi aplikasi sesuai dengan fungsinya.
Usability Test: Menguji kemudahan penggunaan aplikasi oleh pengguna setelah pelatihan.
Penetration Test:
Menguji kerentanan aplikasi terhadap serangan siber.
Load Test: Mengukur kelancaran jalur pengiriman dan daya tampung server.
Stress Test: Menguji kemampuan perangkat lunak menangani kebutuhan sumber daya yang tinggi.
Uji coba ini melibatkan berbagai tingkatan KPU, dari tingkat provinsi hingga tingkat kecamatan, serta melibatkan publik untuk memberikan masukan mengenai pengalaman pengguna. Diharapkan dengan serangkaian tes ini, SIREKAP dapat berjalan maksimal pada Pilkada Serentak 2024.