Drama Kemanusiaan Romantis dari Bumi Papua, Kaimana
Jakarta, HARIANAKSARA.NET – Kaimana, surga di tepian nusantara Papua Barat, terkenal dengan eksotisme pulau Triton, pasir pink, situs peninggalan sejarah burung garuda, lukisan dinding batu, dan lagu legendaris “Senja di Kaimana” yang abadi dalam memori kita.
Kini, PH APCM Production, bekerja sama dengan Aspeksindo (Asosiasi Pemerintahan Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia), mengangkat pariwisata Papua Barat melalui film berjudul 7ujuh Senja. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Anwar Sany dan Tritya Krissantie, membawa kebanggaan bagi Indonesia.
Inspirasi di Balik 7ujuh Senja
Judul “7ujuh Senja” diambil dari momen krusial dalam cerita, di mana ayah dari karakter utama meninggal pada tanggal 7, dan karakter tersebut mengurus kematian ayahnya serta menyelesaikan tugas membuat lagu selama 7 hari, melewati 7 kali senja di Kaimana.
Kru dan Pemeran
Anwar Sany, yang berpengalaman di bidang kreatif selama 17 tahun, memulai debut penyutradaraannya pada tahun 2018. Ia menyutradarai berbagai iklan TV, digital, hingga film pendek yang tampil di festival. “Saya belajar film secara otodidak. Di film layar lebar pertama saya ini, didukung oleh Adinda Thomas, Rendy Herpy, Riza Syah, Julian Kambu, Naura Hakim, Ian Williams, dan lainnya. Kita mulai syuting 27 Juli 2024,” jelas Anwar.
Adinda Thomas, pemeran utama yang memerankan Sandhya (berarti senja dalam bahasa Sanskerta), merasa sangat antusias dengan lokasi syuting di Kaimana dan narasi skenarionya. “Wow, saya suka ceritanya! Saya suka diksinya di skenario ini. Saya baru tahu kalau ada tempat yang tidak kalah indahnya dari Raja Ampat. Kaimana juga punya pesona senja yang romantis banget,” ujar Adinda dengan senyum lebar.
Sinopsis 7ujuh Senja
Film ini mengisahkan perjalanan Sandhya, seorang penulis lagu muda yang mengalami writer’s block parah. Ketika ayahnya meninggal, Sandhya pergi ke Kaimana, Papua Barat, untuk menghadiri pemakamannya. Di sana, dia menemukan jurnal ayahnya yang penuh dengan kenangan dan kebanggaan. Dengan bantuan sepupunya Kak Abbi, adiknya Mimi, dan pemuda lokal Kainoa, Sandhya mulai menjelajahi keindahan alam dan budaya Kaimana. Melalui perjalanan ini, Sandhya menemukan kembali inspirasi dan jati dirinya, serta menyelesaikan konflik internal dan profesional.
Film ini menampilkan pencarian diri, keindahan budaya Papua, dan pentingnya keluarga serta persahabatan. Penonton akan disuguhi pemandangan alam yang indah dan panorama senja dari Kaimana, serta budaya dan tradisi lokal Papua yang jarang diangkat ke dalam film.
Jangan lewatkan 7ujuh Senja, film yang mempersembahkan keindahan Kaimana dan kisah yang menginspirasi!