Depok, HARIANAKSARA.NET – Organisasi Masyarakat Madura Asli (Madas) Nusantara menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1 di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (17/8/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum konsolidasi organisasi, jaringan, dan program strategis Madas Nusantara yang dipimpin oleh Ketua Umum Kanjeng Raden Haryo (KRH) HM. Jusuf Rizal, SH.
Sejak resmi berdiri pada 17 Agustus 2024 dan mendapatkan pengesahan AHU Kemenkumham pada 19 Oktober 2024, Madas Nusantara berkembang pesat. Dalam usia yang relatif muda, ormas ini mampu merangsang tumbuhnya organisasi ke-Maduraan di berbagai daerah.
Ketua Umum Madas Nusantara, KRH. HM. Jusuf Rizal, SH. menegaskan bahwa organisasinya mendukung program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mengawal kebijakan yang berpihak kepada rakyat serta berkomitmen turut memerangi praktik korupsi di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, dari tingkat pusat hingga desa, termasuk di BUMN dan BUMD.
“Dalam satu tahun ke depan, Madas Nusantara menargetkan pembentukan kepengurusan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota,” ujar Jusuf Rizal.
Ia menambahkan, kepengurusan Madas Nusantara juga dapat dibentuk di daerah yang memiliki jumlah warga Madura sedikit, dengan pola keanggotaan khusus (keturunan atau di luar etnis Madura) sebagai bentuk program asimilasi antar-etnis sekaligus memperkuat jaringan usaha.
Untuk mendukung program Bina, Lindung, Sejahtera, Madas Nusantara menggagas sejumlah kegiatan, antara lain:
- Lomba Cipta Lagu Madura untuk Nusantara, dengan menunjuk Nana Mardiana (istri almarhum penyanyi asal Madura, Imam S. Arifin) sebagai Ketua Panitia.
- Madas Nusantara Award (MNA).
- Penerbitan Buku Bela Negara untuk Generasi Z (Gen Z).
- Penyusunan Aturan Komitmen Jarak Berdagang (AKJB) antar warga Madura di perantauan.
Selain itu, Madas Nusantara juga memberikan perlindungan dan advokasi hukum bagi anggota yang mayoritas merupakan pelaku usaha sektor informal, seperti pedagang besi tua, warung kelontong, usaha parkir, pedagang sate, daging, ikan, sopir, penjual kopi keliling, hingga usaha barang rongsokan.
“Dengan adanya advokasi ini, warga Madura yang berusaha tidak lagi rentan menjadi sasaran pemerasan oleh oknum aparat penegak hukum, oknum ormas, maupun oknum wartawan dan LSM,” tegas Jusuf Rizal.
Lebih lanjut, organisasi juga membentuk Pimpinan Unit Kerja (PUK) Madas Nusantara di berbagai bidang usaha. Adapun HUT resmi Madas Nusantara nantinya ditetapkan setiap bulan Oktober.
“Alasan penyelenggaraan kegiatan di Depok karena kota ini memiliki jumlah warga Madura terbanyak di wilayah Jabodetabek,” pungkasnya.