Depok, Harianaksara.net – Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) secara aktif merangsang lintas-budaya tentang Pancasila dengan melibatkan Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Psikologi, dan Makara Art Center. Prof Dr Semiarto Aji Purwanto, Dekan FISIP UI, menyoroti pandangan antar generasi terkait Pancasila sebagai ideologi.
“Anak muda hari ini mengadopsi kehidupan yang humanis, namun jarang menghubungkannya dengan Pancasila,” ungkap Prof. Semiarto Aji Purwanto dalam Forum Diskusi Kelompok “Telaah 25 Tahun Implementasi Pancasila Di Era Reformasi.”
Menurutnya, pendidikan Pancasila harus relevan dengan perilaku masa kini, melampaui romantisme perjuangan kemerdekaan. Pengaruh konektivitas internet memperumit dinamika ini, membutuhkan pendekatan yang kuat dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.
Di sisi lain, Dr. Audra Jovani dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) menekankan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga fondasi untuk ilmu pengetahuan, penelitian, dan teknologi. “Kita fokus pada Pancasila sebagai teknologi karena kita hidup di era informasi terbuka,” kata Audra.
Dengan teknologi yang berkembang pesat, adaptasi menjadi kunci bertahan. Namun, Audra menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap esensial dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam konteks lokal, Pancasila dianggap sebagai pedoman hidup yang sesuai dengan kearifan masyarakat Indonesia.
FISIP UI dan UKI berencana melakukan penelitian kolaboratif untuk mengintegrasikan Pancasila dengan perkembangan teknologi dan perilaku sosial, khususnya melibatkan Generasi Milenial dan Gen Z. Tujuannya agar Pancasila tetap relevan dalam jiwa setiap warga Indonesia.